Selamat datang di blog ku semoga bermanfaat jangan lupa poskan kementar anda

Kamis, 28 Mei 2009

Ketika Otak dikendalikan Narkoba

Narkoba. Hampir semua orang mengenalnya, berita penyalahgunaan dan penyelundupan narkoba ke Indonesia.Narkoba adalah momok menakutkan yang sewaktu-waktu bisa saja menjebak kita semua.Para pecandu naerkoba biasanya memiliki kelainan perilaku yang akan mengganggu interaksi sosialnya dengan masyarakat sekitar.Seseorang yang sudah menjadi pecandunarkoba biasanya sulit melepaskannya, karena zat terlarang ini memberikan efek menyakitkan bagi para pecandu yangmencoba melepaskannya. Karena itu, pecandu narkoba tidak hanya menimbulkan persoalan pelik bagi keluarganya,juga bagilingkungan dan masyarakat banyak.
Kecanduan adalah persoalan otak.
Zat-zat yang terkandung dalamnarkoba tergolong zat psikoaktif, yaitugolongan bahan kimiawi yang mempengaruhi aktivitas fungsi otak [stimulansia],danmendatangkan halusinasi.Zat-zat dalam narkoba akan diterima oleh reseptor di otak . Sebagai reaksi atas masuknya zat-zat berkarakter khusus itu, otak akan meningkatkan pelepasan dopain, salahsatu neurotransmiter otak, yang berperan dalamkomunikasi antar se lsaraf. Menagatasi Kecanduan Langsung diOtak
Dopain yang dilepas otak sebagai reaksi atas masuknya zat-zat narkoba berefek menimbulkan perasaannyaman danmemberiketenangan. Pada saat tidak mengkonsumsi narkoba, kadar dopamin pada otakpecandu akan menurun sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman, gelisah, pusing, sedih, dan, stres. Itulah yangmenimmbulkan ketergantungan danmembuat pecandu sulit berhenti mengonsumsi narkoba.Kini dunia medis sudah berhasil menemukan obat-obatan untuk di gunakan dalam terapi penyembuhan kecanduan narkoba yang jugabekerja pada reseptor zat-zat narkoba yang terdapat diotak dengan dua cara . Pertama,menstimulasi reseptor untuk melepaskan dopamim secara parsial. Efeknya, menurunkan gejala-gejala tidak nyaman seperti pusing kepala, sulit berkonsentrasi,dan perasaan kurang enak yangtimbulkarenanagih. Kedua, mencegah zat-zat narkoba itu sendiri agar tidak menempel pada reseptor, dan mengurangi rasa nikmat yang ditimbulkannya , jika pecandu mengkonsumsi kembali narkoba. Dengan kombinasi terapi psikis dan terapi obat yang tepat , niscaya para pecandu narkoba ini dapat kembali beraktifitas dan hidup normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar