Selamat datang di blog ku semoga bermanfaat jangan lupa poskan kementar anda

Jumat, 29 Mei 2009

Kisah Kehidupan.

Kehidupan itu ganas, seganas api yang sedang berkobar.Benarkah itu.Pada suatu hari lahirlah bayi yang tiada berdosa kedunia ini. kecil jadi tumbuh besar. Dengan kehidupan yang serba kekurangan tumbuhlah dia ditengah-tengah keluarga dan masyarakat, didalam keluarga yang tidak mampu dia berjuang untuk hidup.Pada waktu itu berat rasanya menjalani hidup yang pada waktu itu tidak seharusnya dikerjakan seperti halnya anak-anak. Pekerjaan yang harus dia lakukan untuk membantu orang tua.karena orang tua yang tidak mampu. Dengan kehidupan yang serba kekurangan dia pergi untuk memperbaiki hidup dan mencari ilmu agar tidak dikucilkan orang. Dari desa kekota untuk memperbaiki hidup dengan mengabdi dengan bapak yang mau membiayai hidup dan sekolah sampai SMU di Jakarta. Selama menuntut ilmu itulah dia tambah bertekad untuk memperbaiki hidupnya dan menjunjung tinggi nama baik orang tua walaupun orangnya tidak mampu. Dari situ dia banyak mengambil ilmu dan cara kehidupan di dalam keluarga itu walaupun dengan kerja keras susah payah agar untuk bisa bertahan hidup. Dengan begitu dia tambah bertekad untuk menjadi orang pintar. Dengan kegigihannya dia untuk menghadapi cobaan itu selesailah dia menunntut ilmu dengan pendidikan yang papasan, tapi dia punya cita-cita yang sangat tinggi, karena dia ingin menjadi seorang Sarjana. Tapi Allah berkehendak lain. Setelah lulus dengan tekad dan keberaniannya, dia menerima tawaran yang diberikan oleh keluarga itu. Pada waktu dia akan di bawa ke USA sekitar tahun 1992, ternyata tidak semudah dengan apa yang dia bayangkan,dengan susahnya dia mengurus surat-surat yang diperlukan. Setelah selesai itupun tidak mudah terus bisa untuk pergi walaupun ada yang menjamin itu semua. Akhirnya, memang keberuntungan belum berpihak dengannya gagallah semua cita-citanya waktu itu. Rasa putus asa telah berkecamuk, kesal, gundah, marah rasanya tapi dia tidak berdaya. Sementara dia hanya diam dan hanya merenung. Dengan menunggu dan berkeinginnan yang tinggi itu tadi, nasib baikmasih berpihak dengannya. Tidak lama kemudian ada lagi yang menawari dia ke Belanda. Bangkitlah dia walaupun belum tentu bisa pergi, tapi dia tidak putus asa dengan semangat dia mengurus yang diperlukan. Ternyata dia menjalani tes seperti mau masuk pegawai negeri waktu itu, dengan semangat dan takut-takut dia masuk dan mengurus ke DEP LUAR NEGERI. Pengalaman yang tidak akan pernah hilang dalam memori otak dia sampai. Setelah selang beberapa minggu dia ternyata bisa berangkat walaupun hanya bekerja Sebagai Kepala Rumah Tangga di KBRI DI DEN HAAG. Dia senang sekali waktu mau berangkat karena membayangkan di sana atau di luar negeri nanti dia akan mendapatkan pengalaman yang orang tidak dapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar